Langsung ke konten utama

Takdir nelayan

Kayu rapuh terombang-ambing
Laut mengganas dengan ombaknya
Bising angin menerpa layar
Kelam langit ingin membunuh

Megap-megap nelayan gundah
Menengah merapah doa kepada Tuhan
Deraian air mata memohon pertolongan
Cetar petir awan hitam

Tangan Kacar tiang layar
Lencir abun-abun untuk selamat
Namun sampan telangkup nelayan terlerai
Nelayan terbawa ombak ganas

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tak bisa

Rona wajahmu sahda dimataku Hilir sungai melewati cakrawala Ragamu raksi melawan sepi Gersik mengusikku Dewala kersang ditimpa panas yang bergejolak Jelih matamu berlinang-linang Lentus mengusap jemariku Yang meringis menyentuhmu

Berharap

                  BERHARAP Hati penuh harap akan karya tercipta luas Wajah lesuh jikalau hanya terkenang dibuku Letih tangan menggemgam pena tanpa ada jawaban Benak penuh kata sajak yang akan disampaikan Gelisah... apakah karayaku akan diterima kaki seakan terus ingin melangkah Tapi entah ingin melangkah kemana Jalan berliku, jalan sesak telah ia lalui Tangan tak terpisahkan oleh pena Jiwa menggerakkan raga sana-sini coretan kertas putih menua dengan pemiliknya.